Apa Makanan Favorit Saya?

Pernah saya ditanya mengenai makanan favorit saya? Kepikiran tuh makanan yang enak-enak. [Cuman saya nulis artikel ini bukan karena mikirin buka puasa yah. Cuma mencoba merenungi sebuah pertanyaan dari sesuatu yang mendasar. Apa makanan favorit saya]. Cuma kalo pertanyaannya diubah sedikit jadi.. apa makanan yang ingin saya makan tatkala menjelang ajal saya? Ternyata jawabannya berbeda banget dengan bayangan saya. Saya cuma ingin makan nasi yang renyah barang sejumput plus tahu yang lembut. Dah itu aja. Bingung kan?

Saya pernah menonton sebuah film fiksi tentang pertandingan antar chef. Chef boleh dibilang adalah gelar untuk seorang pakar di bidang masak-memasak. Banyak ujian yang dilalui oleh sang chef ini untuk meraih gelar master di bidangnya. Sampai akhirnya tibalah pertandingan yang paling menentukan. Pertandingan final menentukan sang juara. Tiba-tiba ia seperti kebingungan, mengenai apa yang ingin ia olah untuk disuguhkan dalam pertandingan yang sangat menentukan tersebut. Lama ia berdiri termenung sambil memejamkan mata mengenai apa yang ingin ia masak. Sedangkan lawannya telah hampir selesai dalam menyelesaikan masakannya.

Akhirnya sang chef sampai pada pertanyaannya yang paling mendasar.. apa makanan yang membuat semua rakyat saya bahagia memakannya? Apa makanan yang menjadi simbol kebahagiaan rakyat saya? Jawabannya ternyata adalah sup dari olahan daun sawi. Akhirnya dengan keyakinan yang sangat besar untuk memenangkan pertandingan tersebut, ia mengambil bahan-bahan untuk membuat olahan sup dari daun sawi tersebut. Sepertinya sederhana.. tapi sesungguhnya tidaklah sesederhana dengan apa yang dilihat kasat mata.

Pada saat penilaian, semua juri yang memakan daun sawi dari sup olahan sang chef seperti terkejut. Mungkin rasanya enak atau.. lebih kepada mengingatkan mereka akan sesuatu yang sangat dalam di bathin mereka. Terlebih tatkala meminum kuah sup tersebut. Semua juri seperti berubah posisi seperti bersemedi, diam seribu bahasa dengan mata terpejam. Lamaaaaaa sekali. Tentulah pemirsa tau siapa pemenang dari kisah ini bukan?

Kadang saya mencoba menjawab lagi pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupan saya dengan jawaban yang sederhana namun mendasar. Apa makanan favorit saya? Mungkin jawabannya ada pada gambar berikut ini kali ya :)

mie-instan

Yang jelas makanan ini pernah membuat saya survive tatkala negara ini terguncang krisis moneter. Suatu kondisi yang pernah membuat saya hanya makan sekali sehari saja, itu pun bukan dengan lauk yang boleh dibilang.. “lauk sangat biasa”. Dan saya yakin banyak orang yang pernah merasa tertolong oleh makanan ini. Sampai-sampai saya pernah bergumam pada diri saya.. harusnya pencipta mie instan ini diberikan hadiah nobel kali ya. Seperti Muhammad Yunus yang pernah menciptakan makanan chicken nugget agar rakyatnya di Pakistan bisa survive dengan gizi yang lebih baik, sehingga para balitanya tidak terancam memiliki IQ yang jongkok.

Bagaimana pemirsa? Apa Anda setuju? :)

Tags: , , , ,

Comments are closed.