Posts Tagged ‘Matematika’

Nasabah Century Pada Dasarnya Juga Bertanggungjawab

Monday, April 5th, 2010

Klo para nasabah dari Century mau mengakui dari hati kecil mereka yang paling dalam, saya rasa mereka akan mau mengakui bahwasanya mereka turut bertanggungjawab atas kerugian yang mereka derita. Pasalnya banyak dari mereka menjadi nasabah lantaran tergiur keuntungan yang ditawarkan oleh pihak Century. Padahal seharusnya mereka sangat layak untuk curiga tatkala keuntungan yang ditawarkan terlampau tinggi ketimbang keuntungan yang ditawarkan oleh bank-bank yang lain. Yang keblinger lagi adalah.. setidaknya ada dua perusahaan BUMN yang juga menjadi nasabah Century. Yaitu PT. Telkom dan PT. Jamsostek. Trus lebih lucu lagi, menteri BUMN sendiri gak tau klo tuh dua BUMN menjadi nasabah Century. Parah kan pemirsa? Tapi ya begitulah keadaannya. Seperti yang sudah saya bilang, kebanyakan orang di negeri impian ini gak pandai matematika kali ya. Ingin untung cepet, asal modar di masa yang akan datang, peduli amat! :)

Naik Daya Lebih Mudah Daripada Turun Daya

Saturday, January 2nd, 2010

Sudah beberapa orang yang mengatakan hal ini kepada saya terkait dengan pemasangan daya dari provider penyelenggara energi listrik nasional. “Kenapa kok ketika naik daya mudah, tapi untuk turun daya susah sekali”. Padahal dengan kemampuan provider penyelenggara energi listrik nasional yang saya tau, mengalami defisit alias pembengkakan biaya operasional. Sehingga visi yang dijalankan adalah bagaimana untuk mengajak masyarakat agar berhemat dalam pemakaian energi listrik. Namun lucunya.. hal ini sepertinya tidak disokong dengan sikap dan prilaku para staf yang bekerja di provider penyelenggara energi listrik nasional ini dengan adanya keluhan dari masyarakat tentang sulitnya melakukan penurunan daya. Padahal dengan adanya penurunan daya itu dapat menghemat pemakaian energi listrik, tapi kenapa kok kesannya malahan masyarakat didorong untuk terus menaikkan daya dengan segala kemudahannya dan bukan disokong untuk menurunkan daya dengan segala tetek bengeknya. Klo nanya saya kenapa bisa begini, mungkin jawabannya adalah.. kebanyakan staf yang bekerja di sana pada gak bisa matematika kali ya. Jadi mesti belajar, untuk menghitung keuntungan sesaat dengan kerugian yang luar biasa besar di kemudian hari ato.. menghitung pengorbanan sedikit untuk keuntungan di masa mendatang. Gtu aja deh