Archive for September, 2015

Tips Menggapai Kebahagiaan

Wednesday, September 30th, 2015

Saat khutbah menjelang Sholat Tarawih, sang khatib menyampaikan beberapa tips agar manusia dapat menggapai kebahagiaan, baik untuk di dunia, yang tentu saja juga untuk di akhirat kelak.

kebahagiaan

Ada tiga hal yang disampaikannya. Yang pertama, mengenal Alloh SWT. Cara yang paling mudah untuk bisa ma’rifatullah (mengenal Alloh SWT) adalah dengan mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Dimulai dari pertanyaan untuk apa diri ini diciptakan.

Yang kedua, adalah bersikap sederhana. Sikap sederhana dapat menghindarkan manusia dari sifat berlebih-lebihan yang dapat menjebak pelakunya pada perbuatan dosa. Manusia memiliki kecenderungan memuaskan nafsunya, yang memiliki keinginan yang tidak pernah habis. Kesederhanaan akan membuat manusia dapat mengkonstruksi tentang mana yang penting yang harus dilakukan dan meninggalkan hal yang sia-sia.

Yang terakhir, adalah bersikap adil. Sebab, orang yang berbuat adil sangat dekat dengan surga. Terlebih bila hal itu dilakukan oleh seorang penguasa. Dari keadilan yang ditegakkan, akan ada hikmah yang dapat menarik simpati, sehingga akan banyak orang yang semakin dekat kepada ketakwaan.

Sepedaan, Alias Gowes atau Boseh di Jawa Barat

Saturday, September 26th, 2015

Bersepeda atau sepedaan, yang dalam Bahasa Sunda disebut sebagai gowes atau boseh, seperti menjadi kebiasaan yang semakin menjamur di Jawa Barat.

Gowes atau boseh rame-rame

Photo by Abdurrahman Baizal

Supaya semakin bertambah menjamurnya, saya tayangkan penampakan dari beberapa boy scouts.. eh.. para petualang gowes atau boseh ini.

Habis boseh, terus istirahat di angkringan sambil minum minuman sehat yang sering dijual di pinggiran jalur gowes.

Istirahat di angkringan

Photo by Abdurrahman Baizal

Yaitu air kelapa.. yesss..

Yang gini ini, adanya di Jawa Barat gitu loh..

Seputar Penyakit Jantung serta Tips Pencegahannya

Friday, September 25th, 2015

Melihat foto makanan seperti ini tentunya akan menggugah selera kita.

Apple Pie

Photo by Awan

Namun bila makanan yang banyak mengandung gula kita konsumsi secara berlebihan, tentunya lambat laun akan berakibat munculnya penyakit.

Bicara tentang penyakit, penyakit jantung merupakan penyakit yang sangat ditakuti. Ditakuti di sini, maksudnya, lantaran resikonya adalah berupa kematian. Kematiannya juga sifatnya mendadak. Sehingga bagi seseorang yang berusia 40 tahun ke atas, ini merupakan penyakit yang perlu diwaspadai.

Terdapat beberapa penyebab dari munculnya penyakit jantung. Biasanya efek dari penyebabnya tersebut, muncul setelah waktu yang lama. Misalnya akibat kolesterol. Kolesterol tinggi, menyebabkan penimbunan lemak pada darah yang pada akhirnya menghambat jalannya aliran darah, termasuk aliran darah yang membawa oksigen ke jantung. Penyebab lainnya, selain kolesterol, bisa lantaran darah tinggi, efek dari diabetes, dan juga karena aritmia.

Lalu bagaimana mencegah munculnya penyakit jantung tersebut? Saya perhatikan, walau sebenarnya sudah banyak yang mengerti, tetapi yang paling sulit adalah bagaimana mengubah pola hidup, dari pola hidup yang tidak sehat, kepada pola hidup yang sehat. Seperti berusaha semenjak dini memakan makanan yang rendah lemak, tidak membiasakan jajan sembarangan, dan berolahraga yang cukup.

Makan makanan seperti ikan yang memiliki protein tinggi, sebenarnya sangat baik sekali. Olahraga sebaiknya diarahkan kepada yang melatih cardio, seperti berenang, jogging, dan bersepeda.

Saya sendiri semenjak dulu hingga menjelang umur saya 40 tahun, masih melakukan yang namanya jogging dan bersepeda. Jogging dilakukan tidak perlu lama. Tapi yang penting rutin. Demikian pula dengan bersepeda, alias gowes atau boseh. Saya melakukannya setiap hari Ahad.

Photo by Abdurrahman Baizal

Bersepeda alias gowes atau boseh, ke Alun-Alun Bandung Kota setiap Ahad, seperti sesuatu banget gitu loh..

Dasar Pemunculan Hikmah yang Kuat

Sunday, September 20th, 2015

Baru tadi pagi saya memperoleh pesan dari milis yang bercerita tentang mualaf dari Jepang yang berhaji tahun ini. Dari yang saya baca pada kisah tersebut, betapa sering saya perhatikan, seorang mualaf seperti lebih memahami bagaimana mengenal Alloh SWT, ketimbang orang yang telah menjadi muslim sejak lahir.

Dari kisah para mualaf tersebut, bisa diambil pelajaran bahwa betapa proses pembelajaran yang menghujam dalam, akan menghasilkan akar yang kuat untuk memunculkan hikmah yang mejadi cahaya dalam perjalanan seorang manusia. Baik untuk dunianya, maupun akhiratnya.

Kisah mualaf dari Jepang yang berhaji tersebut dapat diunduh di alamat tinyurl.com/ok9ujcn