Archive for June, 2009

Ya Alloh, Bila Aku Masuk Neraka Lantaran Sholat Subuhku Berantakan

Sunday, June 28th, 2009

Ya Alloh..
Bilamana ada orang yang menzalimi aku..
Atau menggangguku..
Atau memfitnahku..
Sedang aku tidak memiliki bukti yang cukup untuk mengetahui apakah orang itu benar2 bermaksud jahat kepadaku..
Biasanya aku hanya mengatakan “Wa alaikum”..
Mendo’akan agar jangan sampai orang itu terzalimi manakala apa yang ia lakukan bukanlah suatu kesengajaan..
Atau pun sesuatu yang diniatkan untuk dilakukan..

Agar orang yang memang memiliki niat jahat..
Hanya akan mendapatkan kembali kejahatan sesuai takaran yang ia lakukan..
Sehingga aku tidak berlebih-lebihan dalam menuntut keadilan dari-Mu atas kejahatan orang itu..

Namun Ya Alloh..
Bilamana ada orang yang mengganggu istirahatku..
Tidur malamku..
Dan ia tidak memiliki hak atas hal itu, dari apa yang ia lakukan..
Dan aku tidak memiliki kewajiban atas dirinya, terhadap apa yang ia lakukan..
Dan aku telah mencoba memahami apa yang menjadi hak orang itu atas apa yang ia lakukan..
Dan orang itu tidak peduli pada apa yang menjadi hak diriku atasnya dari apa yang ia lakukan..
Dan pada akhirnya istirahat malamku terganggu oleh orang itu..

Ya Alloh..
Tatkala sholat Subuhku berantakan..
Tatkala Engkau menuntut aku atas kewajibanku yang tidak bisa aku tunaikan..
Lantaran aku tak mampu bangun dalam keadaan yang baik dari tidurku pada saat Subuh..
Akibat terganggunya istirahat malamku oleh orang itu..

Ya Alloh..
Aku bermohon kepada-Mu..
Bila aku sampai masuk neraka lantaran sholat Subuhku berantakan..
Aku ingin orang2 semacam itu diikutsertakan ke dalam neraka..
Atau lebih jauh lagi, orang2 semacam itu menggantikan posisiku di neraka..
Aku bermohon kepada-Mu bukan menggunakan kata2 yang biasa aku ucapkan..
Bukan “Wa alaikum”..
Melainkan..
Hancurkan orang2 yang semacam itu sehancur-hancurnya..
Lantaran aku merasa orang2 semacam itu bermaksud menghancurkan kehidupanku..
Selama siang harinya..
Dengan cara mengganggu istirahatku..
Pada malam harinya..

Amin!

Beruntung Islam Pertama Kali Turun di Mekkah

Friday, June 26th, 2009

Kalo Islam pertama kali turun di negeri impian, bener2 puyeng kali ya. A bisa jadi B, B bisa jadi C. Gak tau mana yang A, mana yang B, mana yang C. Gak jelas! Apa yang saya tulis pada artikel ini memang sedikit. Tapi sepertinya benar2 menggambarkan kompleksitas permasalahan yang sulit sekali dipecahkan. Yang paling kasian kayaknya seh.. adalah peradaban yang tersisa di akhir jaman. Kayaknya bener2 akan kasian sekali.

Menyelamatkan Kodok Kecil

Tuesday, June 23rd, 2009

Suatu pagi, pas saya ke laboratorium jaringan komputer, agak ter-kaget2 juga pemirsa. Pasalnya, saya melihat seekor kodok kecil di dalamnya. Saya jadi berpikir, ne kodok gimana cara masuknya ya? Soale laboratorium jaringan komputer adanya di lantai dua. Trus pintu lab na juga terkunci rapat. Apa ne kodok punya kemampuan loncat yang tinggi sekali ya, sehingga sekali loncat aja bisa nyampe ke lantai dua. Ya wess.. akhirnya saya berpikir memindahkan kodok kecil ini ke habitat yang saya pikir sesuai untuknya. Di tempat yang banyak rumputnya, di blakang gedung. Pas lg nyari tempat yg pas buat ne kodok, tiba2 saya ngeliat kodok dewasa yg lg bengong. Pinginnya seh saya taro ne kodok kecil di samping kodok dewasa ini. Cuma nanti bakalan berantem gak ya? Akhirnya saya taro aja kodok kecil di tangan saya di tempat yang agak jauh dari kodok dewasa yang lagi bengong. Moga2 kodok kecil na bisa survive. En.. saya juga bisa survive pula di akhirat kelak. Amin.

NB: masih lebih mudahlah menyelamatkan kodok kecil ketimbang menyelamatkan korban lumpur Lapindo :)

Testimoni Ala Ngibul

Monday, June 22nd, 2009

Pada saat ibu saya ulang tahun, kebetulan saya diberitahu rekan saya klo ia menjual produk2 suplemen. Maka dengan serta merta saya pun memesan suplemen untuk dihadiahkan kepada ibu saya. Sebutlah rekan saya tuh namanya Fulan A. Fulan A juga menawarkan madu kepada saya, namun berhubung saya merasa belum menginginkannya, maka saya pun tidak membelinya. Suatu hari datanglah rekan saya yang lain yang juga menawarkan madu kepada saya. Lalu saya katakan kepadanya bahwa saya lebih tertarik membeli suplemen ketimbang madu. Maka saya pun tidak membelinya. Sewaktu saya keluar ruangan, saya bertemu lagi dengan rekan saya yang menawarkan madu. Dia bertanya kepada saya, memangnya klo madu saya tuh maunya yang seperti apa, kurang lebih pertanyaannya begitu. Saya pun bilang kepada rekan saya tersebut, sepertinya bila saya ingin membeli madu, bisa jadi saya akan memesannya kepada Fulan A. Tiba2 rekan saya bilang, klo dia punya testimoni seperti ini “Fulan A, Fulan B dan Fulan C, klo membeli madu tuh, belinya ke saya”. Tersentak saya saat itu, kemudian bertanya di dalam batin, apa benar Fulan A yang pernah menawarkan madu kepada saya pada akhirnya membeli madu dari rekan saya ini? Hebat bener kesan pertama yang saya tangkap bila benar testimoni yang dikatakan rekan saya itu. Namun saya lebih suka membandingkannya lebih dulu ketimbang langsung memesan, maka saya pun bertanya “Boleh saya liat kemasannya kayak apa tulisannya?” Namun rekan saya bilang, dia lupa apa tulisan yang ada pada kemasannya. Lalu saya pun pergi berlalu lantaran saya merasa tidak memperoleh informasi yang saya perlukan. Namun.. pas Hari Sabtu, sewaktu saya bermaksud pergi ke dokter (lantaran saya kena batuk yang tadinya cuma pilek), saya bertemu Fulan A. Kebetulan suplemen saya habis dan saya kembali memesan kepadanya. Tanpa saya sadari, sore harinya Fulan A mengantarkan suplemen pesanan saya. Di sela2 saat saya ngobrol2 dengan Fulan A, saya bertanya kepadanya apa benar ia membeli madu dari rekan saya yang lain. Sebab dari testimoninya, bukan cuma Fulan A yang membeli madu kepadanya. Namun juga Fulan B dan Fulan C. Nah pemirsa, ternyata Fulan A bilang klo dia tidak pernah memesan madu kepada rekan saya tersebut. Nah loh.. yang bener yang mana neh. Fulan A ato rekan saya yang lain?

Benar Kata si Anu Ato si Una?

Wednesday, June 17th, 2009

Saat saya makan siang, kebetulan beberapa rekan saya berbincang-bincang masalah pengajaran. Sambil makan mi goreng saat itu saya hanya mendengarkan saja perbincangan mereka sampai.. Salah seorang rekan saya bertanya kepada saya kurang lebihnya “Kenapa sich Dod murid2 kamu kalo saya tanya begini begitu, mereka teriak Waaah! Blon diajarin Pak Dodi!”. Jujur saya kaget mendengar cerita rekan saya tersebut. Lalu saya tanya bagian mana dari materi yang disampaikan oleh rekan saya saat mereka berteriak seperti itu. Lalu rekan saya menjelaskan materi yang anu. Saya makin kaget. Cuma kaget yang ini agak2 bercampur marah mengingat saya merasa sudah menjelaskan materi tersebut. Sampe2 saya menanyakan berulang kali pada rekan saya “Bener materi yang anu?” lantaran seakan gak percaya pada cerita rekan saya. Dan rekan saya membenarkan untuk kesekian kalinya. Lalu saya bilang bahwa saya akan mencoba mengkonfirmasikan kepada anak2 didik saya apa benar mereka ber-teriak2 seperti itu. Begitulah.. pas UTS berlangsung, sempat saya tanyakan kejadian itu kepada salah seorang mahasiswa saya yang kebetulan ia adalah wakil ketua dari kelas tersebut. Apa jawaban si mahasiswa pemirsa yang budiman? Ia menjawab bahwa hal yang saya ceritakan itu tidak pernah terjadi. Hmmm.. (puyeng mode). Ini yang bener yang mana seh? Kata rekan saya ato kata si mahasiswa. Hmmmhh.. hebatnya suatu go-sip tuh emang. Bisa bikin saya.. gila! (Ditulis 12 April 2009)

Judul Artikel dari 1600 Eksemplar E-Journal Minta Di-print

Wednesday, June 17th, 2009

Entah salah denger ato salah berkomunikasi (moga2 bukan karena emang begitu perintahnya). Kemarin saya merasa ada permintaan terkait dengan perbaikan kerjaan saya, dari salah seorang rekan saya, untuk keperluan akreditasi D3. Rekan saya meminta saya agar sebanyak 1600-an eksemplar e-journal, agar judul artikelnya di-list kemudian di-print buat dilampirkan di lampiran pada laporan akreditasi. Saya sempet bengong atas permintaan tersebut. Sampe2 saya bertanya “Ini beneran harus di-print?”. Pemirsa yang budiman.. kira2 saya wajar gak bertanya demikian dan tidak langsung begitu saja mengerjakannya? Ato apa bener saya orang yang sangat sulit diajak kerjasama? (Ato pertanyaan yang terakhir cuma go-sip semata?). Btw, sekedar info, tim saya tuh terdiri dari 4 orang. Cuma lantaran kesibukan kali ya, yang 2 orang gak bisa meluangkan waktu dan jadilah tim saya cuma tinggal dua orang yang mengerjakan (salah satunya adalah saya sendiri). Ini “terpaksa” saya jelaskan di artikel ini (meski tempoe doeloe-nya gak berniat begitu) lantaran sepertinya ada yang menanyakan tentang tim saya. Moga2 cukup jelasss sekaleee. (Yang nanya pake jilbab pula kok pemirsa. Hehehe.. just info).

Sarang Laba-Laba di Rumahku

Wednesday, June 17th, 2009

Bagi pemirsa yang penyayang binatang, apalagi ama binatang yang agak2 “nyentrik”, mungkin akan suka dengan cerita saya ini. Boleh dibilang sudah sebulan lebih di depan rumah saya, tepatnya di garasi mobil, terbentang sarang laba-laba yang besar. Laba2 nya sendiri tergolong besar pula. Tapi gak usah kuatir, gak terlalu ganas kayak laba2 beracun. Karena saya mengenalnya sebagai laba2 buah. Maksudnya bukan laba2 yang makan buah. Tapi laba2 pohon buah tropis. Kalo laba2 beracun biasanya agak berbulu. Yang ini gak gitu. Halus mulus kayak kulitnya.. sopo ya.. au ah gelap! Warnanya kayak zebra, namun bukan item putih. Melainkan item kuning. Keren deh pokoknya. Karena terlihat keren itulah saya biarkan aja dia bikin sarang raksasa di depan rumah saya. Klo saya megang tustel yang resolusinya bagus sekarang, mungkin udah saya jepret dan saya templokin di blog ini kali. Sayang aja saya kagak punya tustel bagus. Tapi ada bagusnya juga kali ya, daripada nanti kepikiran njepret yang enggak2. Btw beberapa pekan yang lalu laba2 ini sempat menghilang. Sedih hati saya seakan kehilangan seorang penghuni rumah. Di tengah sarang laba2 menganga lubang yang lumayan besar. Saya saat itu berpikir, sepertinya udah terjadi pertempuran dahsyat neh antara laba2 dengan hewan yang bisa terbang. Sampe2 lubang di tengah2 sarang laba2 terlihat menganga, tanpa merusak pinggir sarang dari sarang laba2 tersebut. Ya wess. Waktu pun berlalu, dan saya udah agak2 bisa melupakan si laba2 yang menghilang tersebut. Tiba2 suatu hari, laba2 ini kembali lagi. Terlihat si laba2 sedang memperbaiki sarangnya yang sempet jebol. Senang sekali hati saya. Akhirnya temanku kembali menemaniku. Hehehe. Cuma ada cuma na pemirsa. Ne laba2 sekembalinya ke sarang kok.. saya ngerasa makin ganas. Kalo dulu saya sama sekali tidak melihat ne laba2 menangkap serangga yang lumayan gede seperti tawon ato kupu2, sepertinya beberapa hari belakangan saya melihatnya menangkap serangga sekelas kupu2 ato tawon. Cara menangkapnya mirip dengan laba2 yang saya tonton di film Lord of The Ring pertama. Dia cengkeram dulu serangganya sampe serangganya gak bisa bergerak, lalu sepertinya dia menyuntikan racun ke tubuh serangga tersebut. Kemudian dia belit2 serangganya dengan benang laba2 nya kayak kepompong. Berikutnya.. serangga tersebut “menghilang”. Setidaknya saya sudah beberapa kali melihatnya si laba2 ini melakukan hal itu. Terakhir yang ia tangkap sampai saat saya nulis di blog ini adalah kupu-kupu. Moga2 aja dia nangkepnya cuma serangga gtu. Jangan sampe nangkep manusia. Bisa repot jadinya. Tapi bisa untung juga kali ya. Nanti bisa disewa in buat bikin film. Hehehe.

NB: Hiks.. cuma laba2 na sekarang ilang lagi. Saya pasangin aja kecoa mati di sarang na. Moga2 laba2 na balik lagi.

Sebutan Pasangan Underdog

Tuesday, June 16th, 2009

Menarik sekali pemirsa, manakala ada seorang yang “dibilang” tokoh, mengatakan bila pilpres dilakukan hanya satu putaran, akan menghasilkan pasangan underdog. Hmm.. sebenernya saya agak bertanya-tanya, siapakah pasangan underdog itu? Karena yang saya tau bangsa ini bangsa yang besar, pewaris nilai2 luhur para pejuang tempoe doeloe. Tentunya yang bakal jadi pemimpin bangsa, pastinya orang2 yang berjiwa besar donk. Btw saya jadi menebak-nebak, dalam arti, yang menyebut orang lain sebagai underdog, tentunya adalah seorang yang sangat highdog donk. Tul kan pemirsa? Maksud highdog di sini adalah.. ne orang profilnya sangat terkenal di kalangan para anjing ato komunitas anjing ato orang2 yang kelakuannya kayak anjing. Tau kan pemirsa klo anjing lagì “pepsi”? Dia kan gak bersuci. Tentunya orang yang gak bersuci dulu sebelum mengimami orang untuk sholat, so pasti orang yang kayak gini, pasti gak pantas jadi imam. Tapi.. klo jadi imam para anjing.. masih cocok lah ya. Itulah sebabnya orang yang sangat highdog ini gak perlu berkecil hati. Sebab setidak-tidaknya ia masih bisa terpilih sebagai pemimpin para anjing.

Yang Nanggung Penumpang

Monday, June 15th, 2009

Yang kayak gini terjadinya, tentunya, hanya di negeri impian. Kalo di Indonesia Raya Merdekah Merdekah mah.. gak lah yaw. Tatkala UAN dilaksanakan, terjadi permasalahan “pembacaan jawaban” dari perangkat yang digunakan oleh penyelenggara. Tapi kerennya.. akhirnya UAN mesti diulang yang artinya mengorbankan waktu dan usaha (tentunya juga biaya, bilapun dihitung dari adanya hidden cost dari para peserta). Keren ya pemirsa? Jadi.. kalo ada perangkat rusak.. lantaran gak ter-maintain dengan baik.. tokh yang nanggung susahnya adalah “penumpang”. Jadi santay ajahhh.. hhh.. hhhhhh..

Doa Setelah Tahajud

Saturday, June 13th, 2009

Pas saya main2 ke blog na Pak Heru Suhartanto, eh saya penasaran dengan link do’a yang ada di blog na Pak Heru. Pas saya baca.. weleh.. benar2 sebuah do’a yang bagus sekali. Membacanya saja, meski tidak saya lafalkan, rasanya ingin menitikkan air mata. Hatikyu langsung luluh men! Kayak orang lagi jatuh cinta gicu ganti rogerrr. Baru tau klo ada do’a yang kayak begini. Wess.. klo mo baca do’a na, silakan baca aja di sini