Dodi Wisaksono’s Site

Kalo ada yang bertanya.. apakah dengan ikutan tujuhbelasan na saya di rumah, menguntungkan institusi.. maka saya akan menjawabnya.. “Ya!”. Pasalnya, entah karena baju rumah saya yang sedikit.. ato saya yang jarang beli baju.. yang jelas saat acara perayaan berupa pertandingan tujuhbelasan tersebut, saya mengenakan baju yang ada lambang institusi tempat saya bekerja. Akhirnya banyak tetangga saya yang tau kalo saya bekerja di institusi tempat saya bekerja saat ini. Sampai2 ada seorang anak kecil yang bertanya kurang lebih na bgini.. “Om kerja di institusi “anu” ya?”.

NB: Klo bekerja dimulai dari keinginan beramal, insya Alloh selalu menguntungkan kok. Lebih jauh lagi, hati pun menjadi tentram.

Agak telat seh kalo cerita ini. Tapi yang namanya klarifikasi tetap semestinya saya lakukan suka ato tidak suka. Saya punya penjelasan mengapa saya tidak ikut acara tujuhbelasan di kantor pada tahun ini. Alasannya, karena saya mo ngikutin acara tujuhbelasan di lingkungan perumahan saya, di GPA. Pasalnya, selain karena saya menjabat sebagai pengurus RT, acara tujuhbelasan di lingkungan RW tempat tinggal saya, sudah diseting selama beberapa bulanan. Uda gitu.. boleh dibilang acara tujuhbelasan yang ada di kantor.. sebelum2 na gak pernah ada. Pas rencana diada-in di kantor pun, pas berita na sampe ke saya, itu nyampe na berita adalah beberapa hari menjelang hari H. Sekitar semingguan gtu kayaknya. Dengan alasan2 yang saya ungkapkan.. sepertinya wajar sekali saya lebih memilih untuk ikut tujuhbelasan di lingkungan sekitar rumah saya. Tul kan pemirsa? Btw saya sangat berterimakasih kepada beberapa rekan saya yang tidak mempermasalahkan tindakan yang saya ambil. Bagi yang bertanya-tanya, setidaknya tulisan pada artikel inilah yang menjadi penjelasannya. Relatif meriah kok acaranya. Bisa dilihat di sini.

NB: Kecepatan menjelaskan ternyata pertumbuhannya tidak secepat prasangka yang berkembang