Posts Tagged ‘Bandung’

Truk Punuk Berkeliaran di Bandung Selatan

Thursday, November 11th, 2010

Selama saya tinggal di Bandung Selatan, telah beberapa kali saya melihat adanya truk terguling. Mo tau kenapa truk tersebut terguling? Kalo asumsi saya seh, itu truk kelebihan muatan. Jadi wajar aja jalan2 di Bandung Selatan pada rusak. Coba liat gambar di bawah.

Truk Punuk

Truk yang ada di Bandung Selatan kebanyakan tuh punuk na tinggi2. Malah ada yang tingginya benar2 tidak proposional sebagai truk yang layak jalan di jalanan. Ada lubang dikit aja, bakalan sangat mungkin langsung terguling. Malah pernah saya berada di belakang truk, yang ada truk na jalan na leleeeeeet banget. Ya itu tadi, saking takut terguling. Mungkin menurut yang punya truk atau yang punya usaha, daripada boros, bayar ini, bayar itu, mending sekalian aja bawa barang yang banyak pake truk punuk. Tokh asal ada duit buat para pungli berseragam yang ada di jalanan.. amaaaaaan.. :) [sarkasme mode] Masalah jalanan bakalan banyak yang rusak mah.. EGP alias.. Emang Gue Pikirin :) [sarkasme mode].

Pasar Tradisional Ala Kandang Sapi di Bandung Selatan

Wednesday, November 10th, 2010

Saya gak tau apakah masyarakat di negeri impian ini memang senangnya dengan hal-hal yang mirip kandang sapi atau tidak. Namun, di Bandung Selatan, tepatnya di Dayeuhkolot, terdapat pasar tradisional yang orang setempat sering menyebutnya sebagai Pasar Dayeuhkolot. Yang saya tau seh, setiap kali penguasa terpilih, bilangnya ingin memberdayakan masyarakat sehingga mereka bisa maju. Nah.. coba pemirsa pikir deh. Kira2 bagaimana jadinya bila masyarakat.. terutama masyarakat menengah ke bawah.. diberi fasilitas pasar tradisional yang lebih mirip kandang sapi ketimbang disebut pasar tradisional. Coba liat foto sbb:

pasar-tradisional-dayeuhkolot-bandung-selatan

Kalo diperbesar foto na jadi seperti ini neh..

pasar-tradisional-dayeuhkolot-bandung-selatan

Lebih mirip pasar tradisional? Atau kandang sapi? :) Dan ini udah terjadi berRRR.. tahun-tahun. Nah coba liat foto di bawah..

apartemen-pemda-pemerintah-daerah-bandung-selatan

Itu adalah foto apartemen pemda. Jadinya juga cepet banget! Mirip kandang sapi apa gak menurut pemirsa? :) Mungkin maksud dari kata “memberdayakan masyarakat” di sini adalah memberdayakan sapi kali ya. Wajar kalo di negeri impian banyak sekali “anak sapi” :) [sarkasme mode]

Penguasa Kerjanya Lima Tahun Sekali

Monday, October 25th, 2010

Ini terjadi di negeri yang bernama negeri impian. Kalo di Indonesia mah gak lah yaw [sarkasme mode]. Berikut beberapa foto yang saya ambil sesaat sebelum Bulan Agustus. Tepatnya sebelum Pemilu Kepala Daerah alias Pilkada di Bandung Selatan. Bandung Selatan yang ada di negeri impian loh ya [lol mode]. Jadi kalo kemudian pas Bulan Agustus tiba-tiba jalan jadi bagus semua, ya wajar donk. Kan penguasa kerjanya lima tahun sekali. Tapi bagus juga seh. Setidaknya ada “kerja”-nya. Silakan disambi foto-foto na.

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

jalan-rusak-berlubang-bandung-selatan

Tapi ada bagusnya juga yang baru2 ini dibangun. Apa coba pemirsa? Apartemen Pemda!!! :)

apartemen-pemda-pemerintah-daerah-bandung-selatan

Jadi yang penting pertama kali dibangun oleh pemda alias pemerintah daerah adalah apartemen dulu. Dibangunnya juga dalam waktu cepat.. abrakadabra!!! hokuspokus!!! simsalabim!!! langsung jadi deh. Klo yang namanya jalan rusak, bertahun-tahun gak diperbaiki mah.. santai ajalahhh.. :) [sarkasme mode]

Tapi yang jelas foto2 saya kayak na gak laku buat infotainment. Kagak enak soale dilihat na. Klo yang ada di infotainment kan mesti yang enak2 dan yang bagus2 yang ditampilin :) Apalagi penguasa ya.. sibuk lah yaw klo harus foto2 in yang kayak ginian. Lebih enak nonton infotainment kali yaw :)

Debat Calon Bupati Kabupaten Bandung 8 Agustus 2010

Saturday, August 7th, 2010

Rencananya pada Hari Ahad, 8 Agustus 2010, 08.00 WIB, bertempat di Gedung K IT Telkom akan dilaksanakan dialog antar kandidat bupati Kab. Bandung yang juga akan dihadiri oleh 200 orang tokoh kabupaten Bandung. Adapun penyelenggaranya adalah Yayasan Forum Aktivis Bandung (FAB).

Semoga akan terpilih nantinya pemimpin yang membawa keberkahan bagi rakyat yang dipimpinnya dan bukan pemimpin yang membawa fitnah akibat ucapan maupun perbuatannya. Amin!!!

NB: Moga2 punuk2 dari truk2 trailer juga gak makin tinggi :) Supaya jalan2 gak pada rusak :)

Daerah Bebas Terbang

Saturday, January 2nd, 2010

Pertama kali saya tinggal di daerah tempat tinggalku yang baru, senang sekali rasanya. Gimana gak senang, karena saya bisa mendengar suara burung-burung berkicau indah sekali. Saya gak perlu beli suara itu dan suara-suara itu datang seperti anugerah Tuhan kepada lingkungan sekitar saya. Tapiii.. kini sepertinya berkah itu mulai berubah menjadi bencana. Seakan-akan ada bunyi yang sangat mengganggu beterbangan kesana kemari gak tau maunya apaan. Gedeg-gedeg-gedeg.. ngoooeeeng.. ngoooeeeng.. mengalahkan bunyi kicau burung yang biasanya bisa saya nikmati sehari-hari. Sampai geleng-geleng kepala saya. Berisik pisan euy. Kayaknya di wilayah tempat tinggal saya sudah berubah menjadi “daerah bebas terbang”. Daerah bebas polusi udara. Maksudnya bukan dilarang terbang, tapi kalo perlu terbang kesana kemari tiap 10 menit sekali. Klo di luar negeri, meski institusi yang melakukannya.. hal itu bisa dituntut dengan tuntutan menganggu ketenangan hidup. Klo di Indonesia.. listrik mati aja gak ada yang bisa nuntut. Apalagi yang kayak beginian. Mungkin penguasanya ingin mengusir burung-burung yang ada. Padahal burung-burung itu selalu bertasbih memuji Tuhannya. Bila burung-burung itu pergi, mungkin tinggal nunggu bencana datang kali ya. Ya wess.. nunggu Bandung jadi Kota Atlantis berikutnya.. saya mah cuma bisa menonton dan berdo’a.. maklum bukan penguasa. Penguasa kan baru puas akan kemakmuran yang didapatnya kalo mulutnya sudah dijejali berbagai bencana. Seperti Lapindo. Bener kan? (Ditulis 2 Nopember 2008)

Tentang Penyakit Filariasis

Monday, November 9th, 2009

Penyakit Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit yang ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing (microfilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk. Orang tersebut mungkin menjadi sakit mungkin juga tidak.

Gejala dan tanda2 nya sbb:

Tahap Awal (Akut)

  • Demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan selama 3-5 hari, terutama bila bekerja berat. Demam dapat sembuh sendiri tanpa diobati.
  • Timbul benjolan dan terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka badan
  • Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah dan sakit mulai dari pangkal paha atau ketiak dan berjalan ke arah ujung kaki atau tangan

Tahap Lanjut (Kronis)

Awalnya pembesaran hilang timbul pada kaki, tangan, kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita dan lama kelamaan menjadi cacat menetap

Sumber: Surat edaran RW 14, Griya Prima Asri, BaleendahBandung

Take Action! 24 Oktober 2009

Thursday, October 22nd, 2009

Tanggal 24 Oktober 2009 dijadikan sebagai Hari Aksi Perubahan Iklim Sedunia. Lebih dari seribu aksi lokal di berbagai pelosok dunia dengan tema “350″ akan dilakukan. Di Indonesia sendiri, aksi rencananya akan dilakukan di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Pangeran Mangkubumi. Aksi dilakukan dengan menanam 350 bakal pohon. Bagaimana dengan kita yang ada di daerah lain di Indonesia? Seperti saya yang tinggal di Bandung? :)

Tenang.. kita masih bisa berpartisipasi dengan ikutan di situs social network dari 350.org. Silakan mendaftarkan diri Anda dan menjadi bagian dari komunitas yang mendukung aksi perubahan iklim sedunia. Take your action, please!

Komputer Saya Jangan Dimatikan

Thursday, July 16th, 2009

Semenjak saya dapet PC Acer Aspire X3200, hati saya boleh dibilang seneng juga. Btw pada akhirnya PC tersebut saya perlakukan kayak “setengah server” meski itu adalah untuk PC client. Maklum highend banget seh. Itulah sebabnya saat saya cuti ke Jakarta pun, ne komputer udah saya niatkan dalem hati untuk dihidupin terus. Kalo perlu.. ne komputer bakalan saya idupin 365 X 7 X 24. Jadi gak sia2 gtuh saya punya komputer mahal2. Tapiii.. pas saya balik dari Jakarta ke Bandung, pas saya masuk ruang kerja saya.. ne komputer udah dalam keadaan mati pemirsa. Wess.. ya sudahlah. Mungkin yang beres2 gak tau seberapa pentingnya ne komputer untuk menyala terus. Ya pada akhirnya saya tempelin aja pesan di monitor komputer yang tulisannya “Komputer Jangan Dimatikan!!!”

Rencana Hari Pertama Liburan, Gagal Wisata Kulinet

Monday, July 13th, 2009

Selain liburan, saya juga punya urusan lain. Tepatnya urusan yang sifatnya administratif. Yaitu mengurus KTP di Bandung. Cuma untuk ngurus KTP di Bandung tersebut butuh yang namanya ”surat keterangan pindah”. Ya wess.. jadilah saya ngurus surat keterangan pindah tersebut. Dulu saya sempet tinggal di Depok, maka saya pun mengurus surat keterangan pindah tersebut di Depok. Namun ternyata pengurusannya tidak dapat saya selesaikan dalam satu hari. Sebab ada hal2 yang diperlukan untuk melengkapinya, sedangkan jadwal pengurusan selesai sekitar jam 14 WIB. Kebetulan itu adalah untuk mengurus SKCK untuk surat pindah. Jam 14 menurut saya adalah waktu yang tanggung banget untuk pulang ke rumah. Pasalnya di rumah ibu saya tuh, bisa2 saya gak ngapa2 in pula. Panas pula lagi udaranya. Mungkin lantaran saya udah kelamaan di Bandung kali ya, gak nyadar kalo Bandung tuh gak sepanas Jakarta. Ya wess.. akhirnya saya memutuskan jalan2 dulu sebelum pulang ke rumah ibu. Saya merencanakan di hari pertama liburan di Jakarta, selain untuk mengurus keperluan surat keterangan pindah, adalah melakukan wisata kulinet. Maksud wisata kulinet adalah.. nyari tempat makan yang ada free hotspot-nya. Masalah makanannya enak apa enggak mah, bukan urutan pertama. Yang penting saya bisa nge-net. Sewaktu saya berada di kantor polisi, saya tanya di mana tempat yang ada free hotspot-nya. Pak polisi menjelaskan bahwa di suatu gedung yang baru, tepatnya di seberang Detos 21, Margonda.. ada free hotspot-nya. Jadilah setelah selesai dari kantor polisi, saya pergi ke tempat itu. Alhasil di sana dijelaskan bahwa free hotspot letaknya di Food Court, lantai 2. Kalo makan dengan batasan 25 ribu rupiah, maka bukti pembayarannya bisa ditukarkan untuk mendapatkan password untuk mengakses hotspot. Pertama sempet kebingungan juga saya tuh pemirsa. Pasalnya saya datang ke sana seorang diri. Trus harga makanan dan minumanya kalo di-jumlah2 in tuh.. masih kurang dari 25 ribu. Ya wess.. saya akal2 in aja dengan beli porsi ukuran 1.5, trus minumnya juga yang pake gelas gede. Tapi.. pas selesai membayar.. dan tatkala saya hendak menukarkan bukti pembayarannya untuk mendapatkan akses hotspot.. kasirnya bilang kalo password-nya udah abis dibagi-in dan saya gak kedapetan jatah nge-net. [Manyun mode]. Sebel pisan saya mengalami kejadian itu. Kok bisa seh gedong segede ini tapi ada kejadian kehabisan jatah password untuk nge-net. Jadinya kan.. saya tidak mendapatkan reward yang seharusnya menjadi hak saya saat itu. Saya langsung nge-batin, ne masuk gedong gede kayak gini, keluar2 yang ada bisa jadi miskin.. plus gendut pula. Gak ada bagus2 nya. Ya wesslah.. rencananya saya gak mo ke sana klo jalan2. Gak ada yang bisa menarik minat saya untuk ke sana soalnya. Cari tempat lain aja deh yang gak bakalan ngalamin kehabisan password untuk nge-net.

Saat Saya Pindahan Rumah (Bandung)

Thursday, May 7th, 2009

Alhamdulillah saya sekarang tinggal di rumah saya sendiri, di Bandung, meski cicilannya belon lunas dibayar, namun pembayarannya adalah ke ibu saya sendiri, tanpa bunga. Jadi gak perlu tinggal di kos-kosan lama yang mana ibu kos na agak2 seperti punya masalah yang saya gak bisa menyelesaikannya lantaran.. ia sepertinya terlalu berkuasa.. dan menikmati kekuasaannya dengan caranya tentunya. Saya ingat betul pas saya mo pindahan rumah alias mindahin barang-barang saya di rumah tempat saya pernah tinggal dulu, di Jakarta dan Banten. Banyak sekali hal2 yang mesti saya persiapkan. Mulai nge-cek barang apa aja yang mo dipindahin, nyicil barang2 yang kecil2 untuk dipindahin dari Jakarta dan Banten ke Bandung. Sempet mondar-mandir antar kota jadinya. Termasuk memperbaiki barang2 sampe mindahin barang2 yang besar2. Yang agak repot memang, adalah tatkala memindahkan barang yang besar2. Pasalnya apa? Pasalnya, pertama saya harus menyewa mobil bak. Klo nyewa mobil bak, maka akan ada urusan di tengah jalan dengan DLLAJR. Blon lagi mindahin barang2 nya, yang sebenernya.. saya butuh banyak tangan untuk memindahkannya. Alhamdulillah saya dapet pinjaman mobil bak dari kantor untuk pindahan rumah. Cuma tinggal bayar sopir ama bensin na doank. Namun tatkala mo hari “H” na mindahin barang yang besar2, terjadi kendala. Apa itu kendalanya? Kendalanya adalah.. sopirnya tiba2 aja dipinjem oleh institusi untuk suatu acara perlombaan. Ya wess akhirnya tertundalah seminggu pindahannya. Lalu pekan depannya, akhirnya saya bisa juga menggunakan mobil bak kantor beserta sopirnya. Cuma.. ne maap2 aja ya pemirsa. Saya tuh sebenernya agak kurang senang dengan pelayanan dari sopirnya. Entah mungkin si sopir capek kali ya sehingga.. klo saya liat2.. kelakuannya tuh.. agak2.. “senga” gtu. Sampe agak sebel saya. Padahal dari saya sendiri, bayarannya ke dia tuh boleh dibilang sangat luar biasa menurut saya. Gimana enggak? Paginya dan siangnya saya traktir makan. Pagi saya traktir makan di restoran dan siang ke menjelang sorenya saya traktir di KFC. Trus saya bayar pula dengan “bayaran bersih”. Dan satu lagi, dia gak perlu ngangkut2 barang karena pas ngangkut2 barang, saya sendiri yang menanganinya. [Geleng-geleng kepala mode]. Ato mungkin bgini kali ya kelakuan orang2 negeri impian. Gak tau terima kasih. Padahal klo main capek2 an, boleh jadi saya saat itu lebih capek dari dia. Pasalnya apa pemirsa? Pasalnya selama 3 hari dua malem sebelum hari itu, saya sempat ber-”jibaku” ngerjain proposal penelitian. Tidur tuh sangat sedikit sekali. Udah gitu proposalnya gak bisa diajuin pula lagi dengan alasan, pengajuan harus “bareng2″ dengan proposal yang lain yang kebetulan udah diajukan. Sehingga klo saya ngajuin proposal saat itu, yang terjadi adalah.. saya “sendirian” mengajukannya alias.. terlambat. Ya wess itu satu masalah. Masalah lainnya adalah timbul saat saya mengangkut barang yang ada di Jakarta, yaitu di rumah ibu saya yang saat itu, baik kakak maupun kakak ipar saya tinggal serumah di rumah ibu saya. Karena lumayan barang2 yang mesti dipindahin berat2, maka sambil mindahin barang saya ngomong ke orang2 rumah terutama ke kakak ipar saya yang kebetulan adalah laki2 “Bantuin angkatin donk, tolong”. Mau tau apa yang dijawab ibu saya saat saya ngomong gtu pemirsa? Ibu saya langsung menyahut kurang lebihnya “Masa begitu aja nyuruh2 Mas Keket (panggilan kakak iparku sehari-hari)” sahut ibuku merasa kurang senang. Saya sendiri merasa tidak bakal mendapatkan bantuan apa pun dari orang2 rumah ya.. terus saja memindahkan barang2 yang besar2.. sendirian.. Di sela2 mondar-mandir mindahin barang2 saya ngomong lagi ke ibu saya kurang lebih “Ma.. Dodi bukan menyuruh.. melainkan.. minta tolong..” sambil terus saja saya bekerja. Kebetulan saat saya ngomong begitu, boleh dibilang itu adalah barang berat terakhir yang mesti saya pindahkan. Sisanya udah yang enteng2. Tiba2 saja kemudian.. ibuku ngomong kurang lebih “Ya sini dibantuin”. Lalu saya jelaskan lagi, klo saat itu barang2 yang berat2 udah di atas mobil bak semua. Saya udah gak perlu bantuan lagi. Bener kan ya pemirsa? Pemirsa.. saya cuma ingin katakan.. bahwa bila saya bercita-cita jadi pedagang kecil.. yang apa2 saya bisa kerjakan sendiri.. coba tebak aja sendiri asal muasalnya dari mana. Maafkan saya ibuku sayang bila saya bercerita di blog ini seperti ini. Intinya saya ingin mengatakan bahwa.. bila saya memiliki seorang anak, saya berharap akan membantu anak saya tanpa perlu merasa.. di-perintah2 lantaran memang.. anak saya membutuhkan pertolongan saya dan bukan bermaksud memerintah yang enggak2. Itu aja seh. Alhamdulillah saat saya ngambil barang2 yang ada di Banten, saya memperoleh bantuan dari tetangga saya saat mengangkut barang2 ke mobil bak. Tapi agak naas saat mo balik ke jalan tol ke Bandung dari Banten, diperiksa DLLAJR. Untung aja saat itu ada surat dinas dari kantor dan juga barang2 nya sudah ditutup oleh plastik kap penutup barang sehingga tidak terlalu bermasalah. Sebenernya dengan rapihnya barang2 di atas mobil bak dan sudah ditutupnya barang2 dengan plastik kap, harusnya gak ada masalah lagi. Udah sesuai harusnya dengan aturan yang berlaku. Cuma mungkin DLLAJR na lagi reseh aja kali ya. Ya wess akhirnya dengan sedikit “lobi2″ kami pun diijinkan pergi. Sesampainya di Bandung, ne kayaknya ada kendala lagi neh pemirsa. Saya gak bisa mengharapkan sama sekali pada si sopir untuk bantu2 in saya memindahkan barang. Apalagi saya udah agak2 “gedubrak” kayak na lantaran kecapekan. Kebetulan sebelum sampe ke rumah saya, saya melewati daerah kosan saya yang lama. Saya tau klo suami dari penjual warteg langganan saya tuh “ringan tangan” orang na. Daripada saya minta tolong mindah2in barang sama si sopir yang kelakuannya bikin saya bete, mending kan saya minta tolong sama bapak2 yang jadi suami penjual warteg. Tul kan pemirsa. Alhamdulillah bapak2 tersebut kebetulan lagi kosong waktunya dan jadilah akhirnya saya dan si bapak2 itu yang ngangkut2 barang ke rumah saya. Ya begitulah pemirsa, pengalaman saya pindahan rumah. Boleh dibilang sebagian besar saya mengusahakannya.. sendirian.. lahir batin..